Kamis, 30 April 2015

Pameran Pembangunan

Bertepatan dengan hari jadi Sumedang pada bulan April ini. Banyak berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan untuk menyambut HUT Sumedang. Kegiatan tersebut baik dalam bidang kesenian maupun bidang makanan.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu dengan adanya Pameran Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Sumedang. Pameran Pembangunan ini disambut dengan suka cita masyarakat yang antusias. Di Pameran Pembangunan ini terdapat berbagai macam stand, mulai dari ; stand kerajinan, stand bidang keamanan (Polisi, Tentara, Satpol PP), dan yang tidak tertinggal adalah stand makanan.
Stand makanan ini mewakili beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang, salah satunya adalah stand makanan dari Kecamatan Conggeang. Di stand makanan Kecamatan Conggeang ini di sajikan berbagai macam makanan khas conggeang seperti ; opak, rengginang, kue seroja, emping, dan lain-lain.

Bagi sobat yang ingin mencoba makanan khas sumedang, atau sekedar melihat-lihat silakan kunjungi pameran pembangunan di Kabupaten Sumedang. Pameran pembangun ini dilaksanakan di pacuan kuda sumedang. Masih ada waktu 3 hari lagi sampai pameran pembangunan ini ditutup, pameran pembangunan akan ditutup pada 3 Mei 2015, silakan kunjungi kota Sumedang J

Selasa, 07 April 2015

Food Ethnic

Sumedang adalah kota kecil namun indah yang terdapat di provinsi jawa barat. Seperti julukannya bahwa negara Indonesia kaya akan kuliner daerahnya, begitu juga dengan kota Sumedang yang memiliki makanan khas yang menjadi ciri khasnya.

Makanan khas yang telah menjadi ciri tersendiri bagi kota Sumedang adalah tahu. Sebenarnya selain tahupun banyak makanan khas lainnya. Penulis mengadakan penelitian ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten Sumedang.

Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui ada beberapa event tertentu yang dilaksanakan yang berhubungan dengan makanan khas. Contoh saja saat awal pengangkatan Bupati Sumedang, yaitu alm.Bapa Endang. Beliau mengadakan perlombaan makanan khas yaitu pembuatan serabi, perlombaan tersebut tepatnya dilaksanakan di Perguruan Tinggi Sebelas April Sumedang.
     Perlombaan tersebut di ikuti oleh banyak penjual serabi, para penjual serabi berlomba-lomba untuk mendapatkan hadiah. Event tersebut dilaksanakan dengan cukup meriah, tidak hanya kalangan pejabat daerah saja yang menghadiri, masyarakat umum juga diperbolehkan untuk menghadiri atau sekedar menonton perlombaan tersebut.

Ada beberapa event tertentu yang pernah dilaksanakan, dimana saat event tersebut disajikan berbagai makanan khas atau “jajanan ala orang sunda” di setiap stand makanan. Saat event tersebut masyarakat diperbolehkan menikmati berbagai macam makanan tersebut secara gratis.

Untuk tahun ini akan dilasanakan event yang berhubungan dengan makan khas setiap daerah, event tersebut mengangkat tema “Food Ethnic”. Namun event tersebut akan dilaksanakan di kota Bandung tepatnya tanggal 30 Mei 2015 di Ciwalk Bandung selama 3 hari.

Untuk tahun 2015 ini, pemerintah kabupaten belum mempunyai rencana pembuatan event yang berhubungan dengan makanan khas. Namun biasanya di setiap hari jadi Kabupaten Sumedang, yaitu. Selalu ada stand-stand makanan dari setiap kecamatan Sumedang yang menyajikan makanan khas setiap kecamatan tersebut.

Galeri Tim Kreatif "Makanan Khas (olahan) Sumedang"











Galeri opak Oded Sumedang

Hallo sobat pembaca... Kali ini penulis akan membahas dan menyajikan gambar-gambar dari pengolahan opak. Bagi sobat pembaca yang tidak tahu mengenai opak, disini penulis akan mencoba menjelaskan tentang opak. Opak merupakan salah satu makanan olahan asal Sumedang, bentuknya yang bulat dan pipih menjadi ciri khasnya.

Opak yang menjadi pelopor di Sumedang adalah opak oded, opak ini sudah terkenal ke berbagai daerah. Opak oded memiliki aroma yang khas, dimana opak tersebut dibakar sehingga menimbulkan aroma yang enak. Berikut ini penulis akan menyajikan gambar-gambar tentang opak oded, silakan dinikmati. :)














Opak oded memiliki aneka rasa yang diciptakan, diantaranya : rasa ikan, original, ayam bawang, balado, keju, dan strawberry. Dalam proses pembuatan nya opak ini tidak hanya dibakar, ada juga opak yang digoreng. Namun opak goreng ini kurang terkenal, karena orang-orang lebih menyukai opak yang dibakar karena aromanya yang enak. Ada beberapa masyarakat yang kreatif, dimana opak yang sudah jadi ini di bubukkan dan di campurkan dengan nasi yang masih mengepul, makanan ini dikenal dengan nama “Tutug Opak”.

Senin, 06 April 2015

Galeri Sale Pisang Sumedang

     Haii sobat pembaca.... Siapa disini yang suka makanan manis?..... Jangan ngaku sebagai penggemar makanan manis kalau belum mencoba makanan manis yang satu ini. Sale pisang, yapp..Sale pisang buatan Sumedang ini manis dan gurih. Sale pisang ini tidak menggunakan bahan sembarang pisang, ada pisang khusus untuk bahan utamanya. Pisang yang digunakan adalah pisang ambon yang telah matang. Berikut penulis akan menyajikan gambar-gambar pembuatan pisang, silakan dinikmati.



     Bentuk sale pisang terdiri dari stick, bentuk lebar, dan berbentuk kipas. Ada 3 Varian Rasa Sale Pisang. Rasa original, rasa keju dan rasa coklat.




Sale pisang memiliki khas yang manis, dan sedikit cripsy. Sale pisang dijual dalam satuan “kg” dan satuan “paks”.

Galeri Tahu Sumedang

Siapa sih yang tidak kenal dengan Sumedang?....... Itu loh kota kecil yang sering dapet julukan sebagai “Kota Tahu”. Yaa kali ini penulis akan mengulas tentang tahu. Tahu merupakan makanan olahan khas Sumedang, tahu yang cripsy dan gurih ini cocok dimakan kapan saja, ada yang menjadikan menu makan dan ada juga yang menjadikan tahu ini sebagai camilan. Tahu cocok menjadi camilan saat ngobrol dengan teman, atau cocok dimakan sambil nonton tv. Bagi sobat yang menyukai pedas, tahu ini enak dimakan dengan ditemani cabai rawit.
      Bicara soal tahu, tentu beberapa sobat pembaca mungkin ada yang tidak mengetahui cara pembuatan tahu. Disini penulis akan menyajikan gambar-gambar pembuatan tahu, mulai dari pengolahan sampai dengan tahu siap santap :D Pengolahan tahu dilakukan dengan 5 tahapan yang saling berhubungan.

    Tahap pertama adalah perendaman dan penggilingan kacang kedelai, perendaman dilakukan selama 6-7 jam. Dan kemudian digiling sehingga menghasilkan tepung (semacam adonan tepung yang basah begitu ).


          Tahap kedua adalah perebusan dari kacang kedelai yang sudah di haluskan. Dalam tahap ini rebusan tersebut harus mengalami 3 kali mendidih secara bertahap sehingga menghasilkan adonan yang lebih kental.


Tahap ketiga adalah proses penyaringan dari rebusan kacang kedelai sebelumnya. Dalam tahap ini ada proses pemisahan antara air adonan dan ampas tahu.


Tahap keempat adalah perebusan kembali dari adonan yang sudah dipisahkan dari ampas. Dalam tahap ini adonan diberi bibit tahu (agar tahu tidak gagal).

Finally, tahap kelima adalah pencetakan tahu. Adonan tahu dicetak dan siap dipotong dan digoreng. 

Tidak hanya menyajikan gambar pengolahan tahu, penulis juga menyajikan tahu yang siap santap :D 



Tahu Sumedang ini memiliki rasa yang khas, dimana strukturnya lembut, cripsy dan gurih dengan harga yang terjangkau. kini tak hanya tahu berbentuk kotak, ada juga tahu yang berbentuk bulat dan lebih dikenal dengan istilah "Tahu Bulat". 

Sejarah Opak Oded

Opak merupakan salah satu makanan khas Sumedang. Bentuknya yang bulat, tipis, renyah dan gurih menjadi ciri khasnya tersendiri.
Opak yang menjadi pelopor Sumedang adalah Opak Oded. Opak Oded ini telah ada semenjak tahun 1992, namun mulai booming tahun 2000. Seiring berkembangnya zaman, Opak Oded ini menjadi terkenal dan memasuki pasar yang luas. Makan yang terbuat dari beras ketan dan kelapa ini telah terkenal ke berbagai daerah, bahkan sudah dikirim ke Singapura. Dengan omsetnya yang besar, pa Oded ini mampu mendirikan 2 pabrik dan 2 toko oleh-oleh. Selain itu beliau mampu memperkerjakan 70 karyawan yang ada di pabrik.

Opak Oded memiliki varian rasa yang berbeda-beda, diantaranya : original, keju, ayam bawang, rasa ikan, strawberry, dan balado. Toko oleh-oleh pa Oded ini tak hanya menjual opak saja, beliau menjual berbagai macam makanan olahan lainnya. Seperti : rengginang, klontong, krupuk terasi, comet kering, ulen kering, dll.

Sejarah Sale Pisang

Sale pisang merupakan makanan hasil olahan dari buah  pisang yang dibuat dengan proses pengeringan dan pengasapan. Sale dikenal mempunyai rasa dan aroma yang khas.
Makanan khas kota Sumedang selain tahu adalah sale pisang, sale pisang ini dapat dijumpai di daerah Sumedang kecamatan Sumedang Utara, tepatnya di daerah Panyingkiran. Di daerah ini banyak home industry yang mengolah makanan khas ini. Salah satu contoh home industry yang sudah terkenal adalah sale Pak Ocim.
Awalnya industri sale pisang ini merupakan indusri rumahan yang dilakukan secara turun temurun. Keterampilan para warga ini didapat dengan proses yang panjang. Sebelumnya mereka hanya membuang pisang yang sudah busuk itu tetapi dengan kreativitas yang dimiliki, warga mampu mengolah pisang tersebut menjadi sebuah camilan.
Dari sinilah muncul orang yang kreatif mengembangkan usaha ini. Ada beberapa orang yang mencetuskan usaha sale pisang di Sumedang Utara yaitu Ma Nioh. Beliau merupakan sosok yang pertama kali mengembangkan usaha sale pisang dalam bentuk lebar di Sumedang Utara. Bentuk sale pisang lebarlah yang pertama kali dibuat.

Pada awal tahun 1980-an banyak bermunculan usaha sale pisang di kecamatan sumedang utara, hal ini terjadi karena banyak warga yang berpindah mata pencaharian menjadi pembuat sale pisang. Disebutkan bahwa usaha sale pisang ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Usaha sale pisang ini mengalami perkembangan yang cukup baik sekitar tahun 1985-1997.

Sabtu, 04 April 2015

Sejarah Tahu Sumedang

Berdasarkan buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia karangan Sam Setyautama, pembuatan tahu Boen Keng dimulai tahun 1917 oleh seorang imigran China bernama Ong Kino. Sumber lain mencatat, pembuatan tahu ini dimulai tahun 1911 untuk konsumsi rumah tangga Ong Kino.
Awalnya, menurut buku tersebut, Ong Kino membuat tahu sekadar untuk menyenangkan istri tercintanya. Tou Fu (dari bahasa Tionghoa, Hokkian "tau hu", yang berarti sama) yang lambat laun menjadi berubah nama menjadi "Tahu". Belakangan, tahu itu juga disukai teman-temannya. Ong Kino pun memutuskan menjajakan tahu. Tahu ini kemudian menjadi cikal bakal tahu sumedang yang kita kenal sekarang.
Suatu ketika, kemasyhuran makanan yang tergolong baru di Sumedang sampai juga ke telinga Pangeran Soeriaatmadja. Dalam perjalanannya ke Situraja, pangeran itu mampir ke Tegal Kalong, tempat Ong Kino memproduksi tahu. Seusai mencicipi tahu itu, sang pangeran berkata, (Wah, ini) benar-benar enak. Pasti makanan ini bakal laku (kalau dijual). Seperti mantra, kata-kata sang pangeran benar-benar menjadi kenyataan. Tahu yang diolah keluarga Ong Kini itu laku keras, bahkan menjadi ikon Sumedang hingga sekarang. Namun, tahu ini baru menggunakan merek Boen Keng pada tahun 1960-an. Ketika itu, Ong Kino kembali ke China dan usaha pembuatan tahu diteruskan anaknya, Boen Keng.

Dari tangan Boen Keng, usaha ini kemudian beralih kepada salah seorang dari lima anaknya, yakni Ukim. Sejak tahun 1995 hingga sekarang, usaha tersebut dipegang Suriadi, salah seorang dari tujuh anak Ukim. Jadi, boleh dikata, Suriadi adalah generasi keempat pengelola tahu Boen Keng. Suriadi yang lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha, Bandung, mengelola usaha ini dengan cara yang tidak jauh berbeda dari leluhurnya.